Rabu, 26-03-2025
  • Selamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia
  • Selamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia

Surat Peringatan Kedua

MTs Miftahuddin memiliki pendekatan yang tegas dalam mengatasi pelanggaran aturan yang dilakukan oleh siswa. Jika siswa yang telah menerima surat panggilan pertama terus melanggar aturan, langkah selanjutnya yang diambil adalah menerbitkan surat peringatan kedua. Surat peringatan kedua ini memiliki tambahan penting, yaitu melibatkan orang tua atau wali siswa terkait.

Surat peringatan kedua bertujuan untuk memberikan peringatan yang lebih kuat dan memperdalam pemahaman siswa terkait konsekuensi yang serius dari perilaku melanggar aturan. Dalam surat peringatan kedua, pihak sekolah akan menjelaskan secara rinci pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan penjelasan mengenai dampak negatif yang mungkin timbul dari perilaku tersebut.

Proses penerbitan surat peringatan kedua melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Konfirmasi dan Evaluasi Pelanggaran: Setelah siswa melanggar aturan lagi setelah menerima surat panggilan pertama, pihak sekolah akan melakukan konfirmasi dan evaluasi ulang terhadap pelanggaran yang dilakukan. Hal ini dapat melibatkan wawancara dengan siswa, guru, staf sekolah, atau saksi-saksi terkait lainnya untuk memastikan kebenaran informasi.
  2. Pemanggilan Orang Tua atau Wali Siswa: Setelah konfirmasi pelanggaran dilakukan, pihak sekolah akan memanggil orang tua atau wali siswa terkait untuk bertemu dan mendiskusikan perilaku melanggar yang dilakukan oleh siswa. Tujuan pertemuan ini adalah untuk memperjelas konsekuensi dari perilaku tersebut dan melibatkan orang tua atau wali siswa dalam proses mendisiplinkan siswa.
  3. Penerbitan Surat Peringatan Kedua: Setelah pertemuan dengan orang tua atau wali siswa, surat peringatan kedua akan diterbitkan oleh pihak sekolah. Surat ini akan mencantumkan rincian pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, tanggal dan waktu pelanggaran, serta penjelasan mengenai konsekuensi serius yang mungkin akan diterapkan jika perilaku tersebut terus berlanjut.
  4. Penyerahan Surat kepada Siswa dan Orang Tua/Wali Siswa: Surat peringatan kedua akan diserahkan kepada siswa dan orang tua atau wali siswa yang terkait. Siswa akan diminta untuk membaca surat tersebut dengan seksama bersama-sama dengan orang tua atau wali siswa. Pihak sekolah akan memberikan kesempatan bagi siswa dan orang tua untuk menyampaikan pendapat atau klarifikasi terkait pelanggaran yang dilakukan.

Surat peringatan kedua dengan melibatkan orang tua atau wali siswa merupakan langkah serius yang bertujuan untuk menggambarkan konsekuensi yang mungkin dihadapi siswa jika perilaku melanggar aturan terus berlanjut. Dengan melibatkan orang tua atau wali siswa, sekolah berharap dapat membentuk kerjasama antara sekolah dan keluarga dalam mendisiplinkan siswa.

Dalam konteks pendidikan, surat peringatan kedua memberikan kesempatan terakhir bagi siswa untuk merefleksikan perilaku mereka dan melakukan perubahan positif. Melalui keterlibatan orang tua atau wali siswa, diharapkan siswa dapat memahami dampak yang lebih luas dari tindakan mereka dan bersedia untuk mengubah perilaku yang melanggar aturan.

Sekolah MTs Miftahuddin menganggap pentingnya membentuk karakter siswa yang patuh, bertanggung jawab, dan menghargai aturan. Dengan adanya langkah-langkah yang progresif dalam menangani pelanggaran, sekolah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.