Selasa, 20-05-2025
  • Selamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia
  • Selamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak muliaSelamat datang di MTS MIFTAHUDDIN, Madrasah berbasis Program Pesantren, mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia

Kepala Sekolah Jemput Siswa Pakai Speed Motor demi Kehadiran Ujian Asesmen Madrasah

Diterbitkan : - Kategori : Informasi

MTs Miftahuddin – Hari kedua pelaksanaan Asesmen Madrasah di MTs Miftahuddin diwarnai aksi heroik Kepala Sekolah, Ahmad Gajali, yang memastikan seluruh siswa bisa mengikuti ujian meski terkendala jarak dan banjir. Dengan inisiatif dadakan, beliau bersama beberapa guru rela menjemput siswa-siswi yang rumahnya jauh atau terisolasi akibat genangan air menggunakan speed motor. Hasilnya? Hampir 90% siswa hadir tepat waktu!

Banjir & Jarak Jadi Tantangan

Seusai banjir hari sebelumnya, beberapa wilayah sekitar madrasah masih tergenang, sementara jalanan berlumpur menyulitkan akses. Banyak siswa dari daerah pelosok atau pinggiran kesulitan datang karena kendaraan umum tidak bisa lewat. Menyadari hal itu, Ahmad Gajali langsung membuat program jemput bola (atau lebih tepatnya, jemput motor).

“Kami tidak mau ada satu pun anak yang tertinggal ujian hanya karena kendala transportasi. Jika mereka tidak bisa datang, maka kami yang akan datang ke mereka,” ujarnya dengan semangat.

Aksi Serbu Pagi Buta

Sejak subuh, beliau dan tim guru sudah bersiap dengan motor masing-masing, membagi rute berdasarkan daftar siswa yang tinggal jauh. Ada yang dijemput dari perkampungan tepi sungai, ada pula yang rumahnya terpencil di balik jalan tanah becek. Para siswa pun terkejut sekaligus terharu melihat kepala sekolah sendiri datang ke depan rumah mereka.

“Awalnya saya kira tidak bisa ikut ujian karena jalan ke sekolah masih banjir. Tapi ternyata Pak Kepsek datang naik motor, saya langsung semangat!” cerita Mirna, salah satu siswi kelas IX.

Semangat Tak Kenal Lelah

Meski harus bolak-balik mengantar puluhan siswa, Ahmad Gajali tetap ceria. Bahkan, di sela-sela menjemput, ia sempat menyemangati siswa dengan candaan: “Ini gratis, tidak pakai Gojek, tapi syaratnya harus dapat nilai bagus!”

Usaha kerasnya membuahkan hasil: hampir 90% siswa hadir di hari kedua ujian, jauh lebih tinggi daripada perkiraan semula. Bahkan, beberapa orang tua turut berterima kasih karena anak-anak mereka tetap bisa ujian tanpa khawatir terhambat kondisi jalan.

Inspirasi untuk Pendidikan Indonesia

Aksi Pak Ahmad Gajali ini membuktikan bahwa dedikasi seorang pendidik tidak mengenal batas. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan bencana, kreativitas dan kepedulian bisa menjadi solusi.

“Tugas kita adalah memastikan hak belajar anak terpenuhi, apapun rintangannya. Jika perlu turun langsung, kenapa tidak?” tegasnya.

Semoga kisah ini menginspirasi banyak pihak untuk selalu berinovasi dalam memajukan pendidikan, terutama di daerah yang sering dilanda kendala alam.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan