Menghadapi tantangan pendidikan di era modern, MTs Miftahudin terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan persiapan siswa untuk menghadapi ujian nasional (UN) yang akan kembali dilaksanakan pada tahun 2026. Salah satu strategi yang diterapkan oleh dewan guru adalah dengan menyelenggarakan Ulangan Akhir Sekolah (UAS) atau Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) berbasis Ujian Nasional (UN) menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Langkah ini diambil untuk memastikan siswa-siswi MTs Miftahudin siap menghadapi ujian nasional dengan percaya diri dan terlatih.
Latar Belakang
Meskipun UN sempat dihapus beberapa tahun lalu, kebijakan pemerintah mengembalikan UN pada tahun 2026 menuntut sekolah untuk mempersiapkan siswa dengan lebih matang. MTs Miftahudin, sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen pada kualitas, tidak ingin ketinggalan dalam mempersiapkan siswa-siswinya. Oleh karena itu, dewan guru memutuskan untuk mengadopsi sistem ujian berbasis LJK, yang sebelumnya digunakan dalam UN, sebagai bagian dari evaluasi internal sekolah.
Tujuan Persiapan
- Membiasakan Siswa dengan Format Ujian Nasional
Dengan menggunakan LJK, siswa akan terbiasa dengan sistem pengisian dan teknis ujian yang mirip dengan UN. Hal ini akan mengurangi kecemasan siswa saat menghadapi ujian nasional yang sebenarnya.
- Meningkatkan Kemampuan Teknis
Penggunaan LJK melatih siswa untuk lebih teliti dalam mengisi jawaban, menghindari kesalahan teknis seperti salah melingkari atau tidak menghitamkan dengan benar.
- Mengukur Kemampuan Akademik Secara Objektif
Sistem LJK memungkinkan penilaian yang lebih objektif dan akurat, sehingga guru dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sebelum UN.
- Mempersiapkan Mental Siswa
Ujian berbasis LJK akan menciptakan suasana ujian yang serius dan terstruktur, membantu siswa untuk lebih siap secara mental.
Langkah-Langkah Persiapan oleh Dewan Guru
- Penyusunan Soal Berstandar UN
Dewan guru MTs Miftahudin bekerja sama untuk menyusun soal-soal UAS dan UKK yang sesuai dengan kisi-kisi UN. Soal dirancang untuk menguji pemahaman konsep, kemampuan analisis, dan keterampilan berpikir kritis siswa.
- Pelatihan Penggunaan LJK
Sebelum ujian dilaksanakan, siswa diberikan pelatihan singkat tentang cara mengisi LJK dengan benar. Hal ini mencakup cara menghitamkan bulatan, menghapus jawaban yang salah, dan memastikan jawaban sesuai dengan nomor soal.
- Simulasi Ujian
MTs Miftahudin mengadakan simulasi ujian berbasis LJK beberapa kali sebelum UAS atau UKK. Simulasi ini bertujuan untuk membiasakan siswa dengan atmosfer ujian yang sesungguhnya.
- Evaluasi dan Pembahasan Hasil
Setelah ujian selesai, dewan guru melakukan penilaian menggunakan pemindai (scanner) LJK. Hasil ujian kemudian dianalisis untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa. Pembahasan soal dilakukan secara mendetail agar siswa memahami kesalahan mereka.
- Program Remedial dan Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis, siswa yang belum mencapai standar kompetensi diberikan program remedial, sedangkan siswa yang sudah mencapai standar diberikan program pengayaan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Dukungan Sarana dan Prasarana
MTs Miftahudin juga memastikan bahwa sarana dan prasarana pendukung ujian berbasis LJK tersedia dengan baik. Hal ini meliputi:
- Penyediaan LJK dan alat tulis yang memadai.
- Pengadaan mesin pemindai (scanner) untuk koreksi cepat dan akurat.
- Ruang ujian yang nyaman dan kondusif.
Tanggapan Kepala Madrasah, Bapak Ahmad Gajali, S.Pd.I
Bapak Ahmad Gajali, S.Pd.I, menyambut baik persiapan dewan guru dalam menghadapi Ujian Nasional 2026. Beliau menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan komitmen MTs Miftahudin untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Dengan mengadopsi sistem LJK dalam UAS dan UKK, kami ingin memastikan siswa siap secara akademis dan teknis. Sinergi antara guru, siswa, dan orang tua sangat penting untuk kesuksesan ini,” ujarnya. Beliau juga berharap persiapan ini tidak hanya membawa kesuksesan dalam UN, tetapi juga membentuk karakter siswa yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.